Salah Menyebut Nama Sekutunya Dengan Nama Musuh

author Pahlevi

- Pewarta

Sabtu, 13 Jul 2024 06:39 WIB

Salah Menyebut Nama Sekutunya Dengan Nama Musuh

Oleh: Cak Ahmad Cholis Hamzah

Baca Juga: Mengenang Sang Profesor Yang Santun

Surabaya (optika.id) - Bagi Amerika Serikat dan sekutunya negara-negara yang tergabung dalam aliansi militer NATO maka Rusia adalah common enemy atau musuh bersama. Amerika Serikat bersedia menggelontorkan bantuan senjata dan uang milyaran dolar kepada Ukraina dengan tujuan agar Ukraina bisa menang melawan Rusia. Menteri Pertahanan Amerika Serikat jendral Austin pernah mengatakan bahwa bantuan Amerika Serikat kepada Ukraina tujuan utamanya adalah to weaken Rusia atau melemahkan kekuatan Rusia. Amerika Serikat dan sekutunya nya itu memberikan sanksi ekonomi yang jumlahnya ribuan terhadap Rusia agar ekonomi Rusia hancur, rakyatnya miskin dan bangkit melawan Putin agar jatuh dari kekuasaannya, muncul upaya pergantian kekuasaan atau regime change. Bahkan Biden tak segan-segan menyebut Putin sebagai a murderer atau pembunuh dan evil atau jahat. Pendek kata Vladimir Putin adalah musuh utama.

Lalu bayangkan dengan status Putin sebagai musuh paling dibenci, Presiden Amerika Serikat Joe Biden secara mengejutkan salah menyebut nama presiden Zalensky dari Ukraina sebagai mitra proxy nya melawan Rusia dengan sebutan Putin. Kita bisa membayangkan betapa malunya misalkan dalam suatu acara nasional presiden Jokowi salah ucap menyebut pak Prabowo sebagai Anies Baswedan, atau salah menyebut nama ulama besar dengan nama Hasyim Asyari mantan ketua KPU yang dipecat karena berbuat tindak asusila.

Baca Juga: Pernyataan Provokatif Menteri Israel yang Berbahaya

Presiden AS Joe Biden secara tidak sengaja memperkenalkan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai "Presiden Putin" dalam sebuah kejanggalan selama upacara penandatanganan pada hari terakhir KTT NATO di Washington DC pada hari Kamis tanggal 11 Juli2024. Kesalahan itu akan semakin memicu kekhawatiran tentang menurunnya ketajaman mentalnya setelah penampilan yang buruk dalam debat melawan Donald Trump dua minggu lalu. Presiden Putin? kata Biden mengkoreksi ucapannya yang salah sambil mengatakan bahwa dia saking fokusnya untuk mengalahkan Putin sampai terbawa-bawa nama Putin menggantikan nama Zalensky. Persisnya kalimat yang diucapkan Biden ituadalah: "And now I want to hand it over to the president of Ukraine, who has as much courage as he has determination, ladies and gentlemen, President Putin," ("Dan sekarang saya ingin menyerahkannya kepada presiden Ukraina, yang memiliki keberanian sebanyak dia memiliki tekad, tuan-tuan dan nyonya-nyonya, Presiden Putin," )

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kita semua kadang-kadang tergelincir," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron, "Itu terjadi pada saya dan itubisa terjadi lagi besok." Kata Macron berusaha mendinginkan suasana. Kejanggalan itu terjadi tak lama sebelum konferensi pers yang sangat dinanti-nantikan di mana Biden berharap untuk meredakan kekhawatiran sesama Demokrat bahwa ia tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengalahkan Donald Trump dariPartai Republik dalam pemilihan November, atau untuk memimpin negara itu untuk masa jabatan empat tahun lagi.

Baca Juga: Demokrasi Seakan-akan..

Sejauh ini, 13 dari 213 Demokrat di DPR dan satu dari 51 Demokrat di Senat telah mengajukan banding secara terbuka kepada presiden untuk mundur dari Pilpres November 2024. Itu mengingat makin menurunnya kejiwaan Joe Biden yang sulit untuk merangkai kata, sulit mengingat sesuatu, lupa nama presiden atau perdana menteri negara lain, beberapa kali jatuh ditangga pesawat maupun ketika naik sepeda, ketika sedang berbicara tiba-tiba berhenti cukup lama karena tidak tahu apa yang akan diucapkan, mengulurkan tangganya pada orang imajiner ketika habis berpidato dsb. Karena itu dia tidak fit menjadi presiden AS, menjadi panglima tertinggi negara.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU