Pengamat Politik: Meski Bebas 2022 tapi Risieq Bisa Kalkulasi Pemilu 2024

author optika

- Pewarta

Selasa, 16 Nov 2021 16:17 WIB

Pengamat Politik: Meski Bebas 2022 tapi Risieq Bisa Kalkulasi Pemilu 2024

i

Untitled-1

Optika.id. Surabaya. Menurut Dr Abdul Aziz, pengamat politik dari Fisip Universitas Brawijaya Malang, Habib Risieq Shihab (HRS) bisa mengkalkulasi kondisi pemilu 2024. Betapa pun dia popular tapi tidak mungkin maju jadi kandidat presiden 2024, urainya saat ditanya tentang Keputusan Mahkamah Agung (MA) 2 tahun penjara bagi HRS.

Keputusan MA 2 tahun penjara atas HRS menyebabkan akhir 2022 HRS bisa ke luar dari penjara. Bebasnya HRS diharapkan kelompok Islam tertentu bisa menambah energi dalam berkompetisi pemilu 2024. Lepas dari berbagai kontroversialnya HRS, bagi kalangan Islam populisme HRS masih punya popularitas kuat.

Baca Juga: Gagal Maju Pilgub Jadi Hal Untung bagi Anies, Kok Bisa?

Sebenarnya menarik jika ada partai politik atau gabungan partai politik yang mempromosikan HRS dalam Pilpres 2024. Meskipun hal itu tidak akan terjadi, tutur Aziz lewat WhatsApp, Selasa 16/11/2021, kepada Optika.id.

HRS memang punya pesona politik tersendiri terutama di mata ummat Islam. Selain berani dan orator ulung, HRS  juga memiliki rekam jejak yang baik dan panjang (bersama FPI), urainya lebih lanjut. Menurut Aziz HRS kuat dalam citra kerja-kerja kemanusiaan seperti disaat bencana alam dan bencana sosial (konflik sosial). Juga, dalam kegiatan yang memerangi kemaksiatan.

Analisis Aziz, rekam jejaknya dapat menjadi modal politik yang probono publik sifatnya. Tetapi, HRS rasanya tidak akan tertarik ikut bertarung dalam Pilpres 2024.

Jika Anies Baswedan maju (ada parpol yang mengusung) pada Pilpres 2024 maka Risieq tidak akan maju. Mengapa? katanya

HRS tentu punya kalkulasi politik yang matang. Jika keduanya maju, justru akan memecah kekuatan dan suara. Artinya, percuma saja. Keduanya akan terpental. Sebab keduanya memiliki basis dukungan yang sama, simpulan Aziz.

Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!

Sementara itu Prof Kacung Marijan, MA, Ph.D, pengamat politik dari Fisip Universitas Airlangga, mengakui HRS memang salah satu tokoh popular.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tapi, untuk menjadi capres dan cawapres, masih belum, katanya.

Menurut Marijan tentang tidak mungkin HRS jadi kandidat presiden, pertama, masih banyak tokoh lain, termasuk tokoh Islam lain, yg lebih kuat. Kedua, karakter bangsa Indonesia lebih suka tokoh moderat. Ketiga, dia tidak memimiki pijakan kekuatan politik atau jaringan dengan partai politik yg memiliki otoritas utk mencalonkan, simpulan ahli politik Islam itu.

Reporter: Aribowo

Baca Juga: Besok, PDI-Perjuangan Akan Usung Risma Jadi Kandidat Cagub Jatim

Editor: Amrizal Ananda Pahlevi

[removed][removed]

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU