Optika.id - Sebanyak 114 pengungsi yang diketahui berasal dari Rohingya terdampar di Aceh. Mereka diketahui masuk ke Aceh pada hari Minggu (6/3/2022) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Baharuddin selaku Panglima Laot dari Kabupaten Bireuen mengungkapkan, pihaknya sendiri terkejut dengan adanya kedatangan para pengungsi Rohingya tersebut. Dikarenakan, mereka sebelumnya tidak terdeteksi oleh para nelayan dan warga setempat.
Baca Juga: Mahasiswa Usir Pengungsi Rohingya, Terprovokasi atau Diprovokasi?
Baharuddin menyatakan, hanya masyarakat yang berada di bibir pantai Desa Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen yang saat itu telah melihat para rombongan Rohingya tersebut sudah terdampar di tepi pantai.
"Benar. Mereka masuk tanpa sepengetahuan kita. Kebetulan ada warga sekitar yang bantu saat mereka sudah di darat," ungkap Baharuddin, Minggu (6/3/2022).
Pihak darinya sendiri juga telah melaporkan terkait kedatangan para pengungsi Rohingya tersebut kepada para aparat hukum dan UNHCR.
Sejauh ini, para imigran Rohingya diketahui juga telah mendapatkan bantuan berupa makanan oleh penduduk setempat.
Pengungsi Rohingya tersebut terdiri dari 58 laki-laki dewasa, 21 perempuan dewasa dan sebanyak 35 anak-anak.
Baca Juga: Prabowo: Keberadaan Pengungsi Rohingya di Aceh Jadi Beban
Baharuddin kemudian menuturkan, pengungsi Rohingya ini tidak mengetahui lokasi dan tujuan pengungsian mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Saat ditanya (tujuannya) mereka tidak tahu," tuturnya.
Sebagai informasi, hal ini merupakan buntut dari adanya peristiwa Konflik yang terjadi di Myanmar, konflik tersebut melibatkan dua etnis yakni etnis Rohingya sebagai minoritas dan etnis Rakhine sebagai mayoritas.
Di Myanmar sendiri, etnis Rohingya tidak diakui sebagai warga negara. Mereka juga diketahui mengalami kesulitan dalam memperoleh akses kesehatan, pendidikan dan perumahan yang layak.
Baca Juga: Pengungsi Rohingnya Ditemukan di NTT, Komisi I DPR: Memalukan!
Reporter: Akbar Akeyla
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi