Optika.id, Palopo - Aksi demo mahasiswa di Kota Palopo, Sulawesi Selatan berakhir bentrok. Untuk membubarkan mahasiswa, aparat kepolisian melepaskan tembakan berulang kali ke arah mahasiswa. Namun tembakan tersebut dibalas dengan lemparan batu.
Rentetan tembakan gas air mata diarahkan ke mahasiswa yang menduduki Lapangan Pancasila Palopo. Tembakan gas air mata tersebut kemudian dibalas dengan lemparan batu. Kondisi mahasiswa yang terkepung pihak kepolisian dan Brimob membuat mahasiswa terpecah konsentrasi untuk melawan petugas.
Baca Juga: Demo Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja di DPR RI, Lempar Tikus Mati!
"Kami amankan, dia melempar ada buktinya," ujar salah seorang personel Polres Palopo, sambil memperlihatkan batu yang diamankan, Senin (11/4/2022).
Sementara itu, Ketua Umum PSC 119 Kota Palopo, dr A. Fadly mengatakan korban aksi unjuk rasa saat ini berjumlah 18 orang.
"Dari 2 posko Medis saat ini total korban aksi unjuk rasa sudah 18 orang, dengan rincian, Mahasiswa 14 orang, Polisi 2 orang, dan masyarakat sipil 2 orang, katanya.
Dari informasi yang dihimpun Optika.id, delapan mahasiswa diamankan pihak kepolisian.
Perlu diketahui, BEM se-Kota Palopo melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Wali Kota Palopo kemudian lanjut ke halaman kantor DPRD Palopo.
Baca Juga: 8 Tahun Kepemimpinan Jokowi, BEM SI Beri 19 Catatan!
Sejak semalam, jalan di depan kantor DPRD Kota Palopo sudah dipasang kawat barrier. Sekira pukul 13.10 WITA, aksi mulai terlibat tidak kondusif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam aksi ini, ribuan mahasiswa turun ke jalan menolak rencana 3 periode masa jabatan Presiden RI dan atau rencana perpanjangan masa jabatan Presiden RI.
Reporter: Denny Setiawan
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi