Optika.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati secara resmi membuka gelaran Olimpiade Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
Dalam pembukaan Olimpiade APBN 2021 secara daring di Jakarta, Minggu, (12/9/2021) Sri Mulyani mengatakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat terkait keuangan negara, salah satunya melalui penyelenggaraan Olimpiade.
Baca Juga: Lamongan Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan dengan Akuntabilitas Dana
"Kami di Kemenkeu meyakini semakin rakyat memahami APBN, semakin rakyat bisa menjaganya bersama, semakin rakyat memiliki daya kendali atas tujuan dan cita-cita yang akan diraih," kata Menkeu Sri Mulyani.
Olimpiade APBN 2021 diikuti oleh 2,072 peserta yang terdiri dari siswa SMP dan SMA sederajat, mahasiswa, dan guru-guru SMA sederajat.
Peserta berasal dari empat region yang terdiri dari region Sumatera dengan 405 peserta, Jawa dan Bali 1.127 peserta, Sulawesi dan Kalimantan 250 peserta, dan region empat sekitar 250 peserta, serta terdapat 15 peserta dari sekolah di luar negeri.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Mulai Perhitungkan Dana Makan Siang Gratis Prabowo
Pada penyelenggaraan tersebut, para peserta dapat mengikuti berbagai lomba mulai dari membuat vlog, membuat konten Tik-tok, cerdas cermat, lomba debat, dan lomba pengajaran APBN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sri Mulyani mengaku, Kemenkeu membidik generasi muda sebagai peserta karena memiliki semangat untuk maju. Ia berharap dengan Olimpiade APBN, generasi muda memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta turut dalam pembangunan untuk mencapai cita-cita bangsa.
"Para pendiri bangsa menjadikan negara sebagai wadah untuk mewujudkan cita-cita menjadi bangsa dan negara yang adil, makmur, bermartabat, dan bahkan ikut mengurusi kepentingan pergaulan dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial, imbuh Menkeu.
Baca Juga: Beasiswa Mahaghora Dibuka Sampai 26 Juli 2024
Ia juga berharap nantinya para peserta dapat menjadi role model yang mendorong rekan satu generasi di sekitarnya, untuk turut memahami tentang keuangan negara. (jen/fak)
Editor : Pahlevi