Jadi Sumber Makanan Utama, Ini Kesalahan Masyarakat Indonesia dalam Konsumsi Karbohidrat

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Sabtu, 17 Sep 2022 17:41 WIB

Jadi Sumber Makanan Utama, Ini Kesalahan Masyarakat Indonesia dalam Konsumsi Karbohidrat

i

pork-barbecue-ge9819af7f_1920

Optika.id - Saat ini, hampir semua masyarakat Indonesia menjadikan karbohidrat sebagai sumber makanan mereka. Sampai-sampai ada istilah "belum makan kalau belum makan nasi". Karbohidrat memang menjadi salah satu sumber energi. Ketika dikonsumsi, tubuh akan mengubah karbohidrat menjadi glukosa.

Akan tetapi, karbohidrat juga kerap dianggap sebagai sumber kegemukan seseorang. Bahkan kemudian muncul sebuah tren pola diet yang menghindari atau tidak mengonsumsi asupan karbohidrat.

Baca Juga: Ini Program Bapanas Demi Tekan Mubadzir Pangan

"Orang tahunya diet itu nggak makan ya. Sebenarnya kalau kita google, diet itu sebenarnya artinya adalah asupan makanan yang dikonsumsi oleh seseorang. Kita makan itu namanya diet," kata dokter spesialis diet, Christopher Andrian, sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu (17/9/2022).

Dia menyebut jika di Indonesia, karbohidrat seringkali memiliki reputasi yang buruk sebab pola konsumsi keseharian masyarakat Indonesia didominasi oleh karbohidrat sebanyak 70 80 % per harinya.

"Tapi sebenarnya, masalahnya kita makan nasi itu pakai apa? Misal, sarapan pakai nasi uduk pakai bakwan goreng, bihun goreng, kentang balado, itu hampir 80% isinya kan karbohidrat semua," katanya.

Jika pola makan seperti itu terus menjadi kebiasaan, jelas Christoper, maka hal itu dapat mengakibatkan naiknya kolesterol dan gula darah.

Dia mengatakan jika mengonsumsi karbohidrat sebenarnya baik. Karena berfungsi sebagai sumber energi. Akan tetapi, masyarakat harus menghilangkan kebiasaan mengonsumsi karbohidrat secara berlebih dalam porsi yang besar pula.

Baca Juga: Tertarik Mencoba Diet Intermitten Fasting? Hindari Kesalahan Ini

"Kalau itu diterusin, kolesterol bisa naik, gula juga naik. Sama kayak roti, kebiasaannya makan roti pakai selai. Itu kan karbo pakai karbo lagi. Jadi akan double triple karbo. Itu yang jadi masalah. Ditambah karbo fungsinya untuk bakar kalori, tapi sehari-hari cuma duduk doang. Akhirnya karbonya jadi lemak. Jadi sebenarnya yang benar adalah jangan pernah mengkombinasikan dua sampai tiga karbohidrat dalam sekali makan," paparnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh sebab itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat agar dapat membedakan dengan cermat karbohidrat kompleks dan karbohidrat simpleks saat diet. Jika dapat membedakan kedua jenis karbohidrat ini, maka menurutnya diet dapat dilakukan dengan sehat dan optimal.

Christopher menjelaskan jika karbohidrat ada dua jenis, ada karbohidrat simpleks dan karbohidrat kompleks. Disebut sebagai karbohidrat simpleks sebab simple. karbohidrat jenis itu mudah diserap oleh tubuh sehingga tubuh tidak memerlukan banyak usaha dalam mencernanya. Contoh karbohidrat simpleks ialah roti putih, gula pasir, gula jawa, dan nasi putih.

Sementara karbohidrat kompleks, tubuh akan lebih effort atau berusaha keras dalam mencerna makanan. Adapun contoh makanan yang termasuk dalam karbohidrat kompleks ialah singkong, nasi merah, roti gandum.

Baca Juga: Sejarah Beras, Sang Raja Pangan Nusantara

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU