Gamang Berinvestasi di Tengah Ancaman Resesi? Perhatikan Hal Berikut Agar Tak Bangkrut

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Minggu, 23 Okt 2022 19:39 WIB

Gamang Berinvestasi di Tengah Ancaman Resesi? Perhatikan Hal Berikut Agar Tak Bangkrut

i

investment-g0dc79c3a1_1920

Optika.id - Belakangan ini investasi menjadi salah satu hal yang digandrungi oleh berbagai kalangan, khususnya anak muda. Apalagi, menjelang isu resesi tahun depan yang membayangi. Apalagi hal tersebut tak terlepas dari fenomena flexing yang dilakukan oleh sejumlah influencer di media sosial.

Seolah memanfaatkan momentum, para influencer ini bahkan tidak segan-segan untuk membagikan tips sembari menebar ketakutan terkait investasi dan resesi yang menjanjikan keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Tentu saja hal ini membuat para pengikut atau siapapun yang melihat unggahan dari influencer tersebut merasa tergiur.

Baca Juga: Jelang Pemilu Investasi Turun, CELIOS: Jangan Banyak Drama!

Melihat fenomena tersebut , Business Coach, Tom Martin Charles Ifle mengingatkan agar masyarakat jangan sampai gampang tergiur dan tergoda dengan berbagai tawaran investasi yang mengimingi hasil besar (income) dalam waktu yang cukup singkat. Masyarakat harus menggunakan logika mereka agar tidak terjerat dalam 'tips' investasi bodong.

"Saat lihat dijanjikan investasi 1% per hari atau 10% per bulan itu sudah gak masuk akal. Itu merangsang rasa serakah kita, jadi bodoh dan terjerat," kata Tom dalam keterangan tertulis, Minggu (23/10/2022).

Tom pun menyarankan agar masyarakat berhati-hati dan bisa memilih serta memilah segala jenis investasi yang ditawarkan pada mereka, apalagi pada investasi yang bersifat titip dana. Menurut Tom, jenis investasi seperti itu bakal merugi, apalagi jika dana tersebut dititipkan kepada seseorang yang tidak dikenal atau hanya dikenal melalui media sosial saja.

Jika masyarakat kebelet berinvestasi, Tom menyarankan agar masyarakat melakukan investasi leher ke atas. Yang artinya, investasi tersebut berbentuk tabungan untuk mengembangkan diri dengan tujuan mendapatkan sesuatu yang lebih besar di masa yang akan datang. Misalnya, deposito, saham, dan reksadana.

Selain itu, masyarakat juga perlu mempelajari seluk beluk investasi agar tidak mudah tertipu dan bisa meminimalisir jika alami kerugian. Sebab, segala macam investasi bisa alami kerugian dan tidak melulu untung.

Baca Juga: Utang Negara Tembus 8 Ribu Triliun, Jokowi Malah Tarik Utang Rp90 Triliun dalam Sebulan!

"Cari tahu sendiri cara analisa, bagaimana kerja pasar modal, investasi kecil-kecilan, mengambil risiko. Kalau tidak tahu apa-apa, risiko akan menjadi tinggi," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian, bagi pemula yang ingin berinvestasi, Tom menganjurkan agar mereka menaruh investasi pada reksadana dan deposito. Dia menilai jenis investasi ini lebih kelihatan hasilnya, begitu pula dengan deposito.

Kalau lebih berani, bisa menjajal investasi membeli saham-saham blue chip yang meski tidak kelihatan naik tinggi tetapi alami pergerakan dari tahun ke tahun. Selain saham, investasi emas juga masih terbilang aman. Sebab emas secara likuiditas masih sangat baik sehingga patut dicoba bagi pemula, tutur Tom.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Melemah di Tahun Pemilu?

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU