Pengamat: Jusuf Kalla Miliki 3 Pengalaman Berharga Bagi Para Ketum Parpol

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Senin, 08 Mei 2023 09:58 WIB

Pengamat: Jusuf Kalla Miliki 3 Pengalaman Berharga Bagi Para Ketum Parpol

Optika.id - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Nyarwi Ahmad, menyatakan bahwa Jusuf Kalla memiliki tiga pengalaman berharga bagi para ketua umum partai politik berdasarkan peran sebagai wakil presiden (wapres) dalam dua pemerintahan yang berbeda.

Baca Juga: JK Soal Konflik Papua, Sebenarnya Ingin Diselesaikan Tapi Presiden Jalan Sendiri

"JK adalah satu-satunya tokoh partai politik di Indonesia yang pernah menjabat sebagai wapres dalam dua pemerintahan yang berbeda. Pada periode pertama pemerintahan Presiden SBY dan periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi," ujar Nyarwi seperti dikutip Optika.id dari akun Twitter-nya, Senin (8/5/2023).

Menurut Nyarwi, hal ini menunjukkan bahwa JK memiliki pengalaman dalam menyusun dan mengelola koalisi partai politik untuk mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Kedua, JK memiliki pengalaman dalam memenangkan pertarungan Pilpres 2004 dan 2014," ujarnya.

Selanjutnya, JK juga memiliki pengalaman dalam mengelola pemerintahan bersama presiden terpilih pada periode 2004-2009 dan 2014-2019.

Baca Juga: Ini Prediksi Pakar Soal Putusan MK pada Sengketa Hasil Pilpres 2024

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Ketiga jenis pengalaman JK tersebut jelas merupakan pengetahuan yang berharga bagi para ketua umum partai yang saat ini masih bimbang dalam merumuskan blok koalisi yang solid," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) tersebut.

Selain itu, ketiga pengalaman tersebut juga berguna bagi para ketua umum partai politik dalam menentukan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dapat mereka usung dan menangkan dalam kampanye Pilpres 2024.

Baca Juga: Sudirman Said: Saya Prediksi JK dan Mega Bertemu Setelah Putusan MK

Oleh karena itu, meskipun JK saat ini tidak memegang posisi kuat di partai politik, sikap dan pendapatnya memiliki potensi untuk memengaruhi arah kebijakan politik yang akan diambil oleh Partai Golkar.

"Termasuk dalam menentukan arah koalisi dan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden untuk menghadapi pilpres mendatang," kata Nyarwi.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU