Optika.id - Direktur Eksekutif Political and Policy Public Studies (P3S), Jerry Massie, menyatakan bahwa lembaga survei yang mengada-ada, tidak jujur, dan tidak transparan sebaiknya dibubarkan. Menurutnya, lembaga-lembaga tersebut seakan-akan menggunakan intelektualitas mereka hanya untuk keuntungan finansial.
Baca Juga: Lembaga Survei Perlu Regulasi Ketat Agar Tak Giring Opini Publik
"Baru di Indonesia dalam seminggu survei di mana-mana, bahkan ada survei yang tidak masuk akal dibuat," ungkapnya, Selasa (23/5/2023).
Menurut Jerry, lembaga survei seharusnya tidak merilis hasil survei secara sembarangan. Diperlukan jadwal rutin yang konsisten dalam merilis hasil survei.
Di sisi lain, ia meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk terlibat dalam mengatur lembaga survei. Terutama dalam memverifikasi keabsahan data dari lembaga survei tersebut. Terlebih lagi, ada lembaga survei yang tampaknya melakukan manipulasi opini untuk memilih salah satu calon.
Baca Juga: Lembaga Survei Hobi Mainkan Sampel dan Tak Bisa Lepas dari Konflik Kepentingan
"Ada hal aneh seperti survei tentang kebiasaan ibadah, mungkin selanjutnya akan ada survei tentang siapa yang rajin lari pagi dan jogging," tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jerry mengkritik bahwa banyak lembaga survei yang sudah dikuasai oleh oligarki. Mereka diarahkan untuk mengarahkan opini publik sesuai kepentingan yang tidak masuk akal.
Baca Juga: PAN Bingung dengan Kinerja Lembaga Survei
Salah satu contohnya adalah survei mengenai meningkatnya elektabilitas Jokowi setelah kenaikan harga bahan bakar oleh pemerintah.
"Dari mana rumus yang keliru ini? Publik sudah tidak mudah diperdaya saat ini. Banyak yang tidak lagi percaya pada lembaga survei karena sudah dipenuhi dengan pembelian hasil survei," tutupnya.
Editor : Pahlevi