Refly Harun Kaget Melihat Alm. Raharja Waluya Jati yang Dukung Anies Capres 2024!

author Dani

- Pewarta

Jumat, 11 Agu 2023 22:08 WIB

Refly Harun Kaget Melihat Alm. Raharja Waluya Jati yang Dukung Anies Capres 2024!

Optika.id - Aktivis pergerakan Raharja Waluya Jati meninggal dunia pada Selasa, (8/8/2023) lalu. Jati, panggilannya, dikenal sebagai salah satu aktivis Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang kritis terhadap Pemerintahan Soeharto ketika itu.

Baca Juga: Refly Harun: Peluang Jokowi untuk Cawe-Cawe Kian Mengecil

Bahkan dia termasuk bersama sejumlah pentolan PRD lainnya diculik pada masa-masa akhir periode rezim Orde Baru tersebut.

Setelah Soeharto lengser, Jati memimpin Radio VHR (Voice of Human Rights), dan sempat menjadi calon anggota legislatif dari PDI Perjuangan. Tapi dalam perjalanannya kemudian dia bergabung dalam tim Anies Baswedan.

Malah menjelang Pilpres 2024 ini, dia menjabat Sekjen Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), salah satu kelompok relawan pendukung calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Keterlibatan Jati memperjuangkan Anies Baswedan ini mengundang tanya pakar hukum tata negara Refly Harun. Sebab, Refly mengetahui Jati dan Anies memiliki aliran politik dalam gerakan organisasi kemahasiswaan yang berbeda ketika kuliah.

Jati aktif di PRD yang dianggap kiri, sementara Anies lebih bergiat di Himpunan Mahasiswa Islam-Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) dan Senat Mahasiswa yang dianggap kanan.

Refly mengenal Jati dan Anies karena sama-sama kuliah S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan mereka bertiga sama-sama satu angkatan tahun 1989.

Keheranan tersebut disampaikan Refly yang juga seorangYouTuberini ketika bertemu Jati di Sekretariat Perubahan, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Kehadiran Refly ke markas tim pendukung Anies tersebut karena mendapat undangan.

Refly yang bertemu dengan Jati di tempat tersebut langsung mewawancarainya. Video wawancara itu diunggah kembali hari ini di kanalYouTube @Refly Harununtuk mengenang sang aktivis dengan tema: IN MEMORIAM RAHARJA WALUYA JATI: LINGKARAN DEKAT ANIES INI PERGI MENDADAK!

Dalampodcastsantai sambil duduk dekat tangga di rumah tersebut, Refly membuka siniarnya dengan memperkenalkan Jati kepada pemirsanya sekaligus menyampaikan keheranannya kenapa sang bintang tamu ada di tempat tersebut.

Saya kebetulan bersama rekan saya, sama-sama (alumnus) UGM. Raharja Waluya Jati. Saya sudah kenal sejak kuliah. Tapi tidak akrab. Beliau dari Fakultas Filsafat. Kalau saya Constitutional Law, Hukum Tata Negara. Diam-diam waktu saya main ke sini karena diundang, saya merasa heran tiba-tiba ada makhluk ini di sini, jelasnya seraya keduanya tertawa bersama.

Refly menjelaskan, Jati ketika kuliah mengambil jurusan Filsafat. Pada saat itu, mahasiswa Filsafat pada umumnya beraliran kiri. Kiri tidak mesti komunis. Kiri itu perspektif. Karena biasanya dia menjadi antitesa dari Pemerintahan Soeharto. Biasanya para kritikusnya itu dianggap kiri, jelas Refly.

Baca Juga: Pengamat Soal Narasi AHY Hancur Lebur, Justru Itu Demokrat

Sementara dalam gerakan organisasi, Jati bergabung dengan para aktivis seperti Budiman Sudjatmiko, Andi Arief, dan Nezar Patria di PRD. Mereka lebih banyak bergiat di luar kampus, melakukan penggalangan massa dan advokasi masyarakat yang tertindas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Makanya ketika saya ketemu di sini, kok saya agak heran. Kok bisa cocok dengan Anies yang kanan, kata Refly.

Jati kemudian menyanggah. Menurutnya, Anies juga sebenarnya tidak kanan terkait posisi hubungan dengan rezim Orde Baru. Karena Anies yang kuliah di Fakultas Ekonomi ini juga menentang berbagai kebijakan Pemerintahan Soeharto ketika itu.

Tapi (Anies) mengambil metode, prioritasnya membangun institusi di dalam universitas, jelas Jati, yang ditangkap Tim Mawar Kopassus pada 12 Maret 1998 dan dibebaskan pada 26 April 1998.

Hal ini pun dibenarkan Refly. Anies aktif di dunia keilmuan atauacademic discoursedan juga bergiat di dalam kampus. Anies kemudian menjadi Ketua Senat Mahasiswa UGM pada tahun 1992.

Saya sih sebenarnya lebih dekat dengan Anies. Institusi, masuk di dalam BEM, kata Refly yang ketika kuliah menjadi Ketua BEM Fakultas Hukum UGM ini.

Baca Juga: Pengamat: Konsisten Bersama Anies, Demokrat Tak Akan Turun

Ya, kalau kita ambil posisi di luar (kampus), sahut Jati.

Karena perbedaan orientasi tersebut, jelas Refly, aktivis dalam kampus dan aktivis yang melakukan advokasi di masyarakat kerap saling ejek. Kelompok yang disebut kedua ini, imbuh Refly, mengeklaim sebagai aktivis mahasiswa yang sesungguhnya.

Paling progresif, respons Jati sambil tertawa.

Revolusioner, kata Refly menekankan.

Karena itulah, Refly kembali menyatakan keheranannya. Dia pun bertanya kepada Jati bagaimana ceritanya bisa bergabung dengan Anies Baswedan.

Kok bisa ya, Waluya Jati ada di sini. Bro, bisa dijelaskan, mulai kenal dengan Anies dan masuk tim Anies kapan? kata Refly mengajukan pertanyaan.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU