Johanes Herlijanto Pertanyakan Kapasitas Prabowo Berkunjung ke China

author Dani

- Pewarta

Minggu, 07 Apr 2024 10:20 WIB

Johanes Herlijanto Pertanyakan Kapasitas Prabowo Berkunjung ke China

Surabaya (optika.id) - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan, Johanes Herlijanto mempertanyakan kapasitas Prabowo saat menghadiri undangan RRC. Bahwa jelas pernyataan RRC itu menyebut Prabowo sebagai Presiden terpilih, arti penting Indonesia dan Asia Tenggara bagi China. 

"Tetapi statement di awal tahun baru, kemarin pada waktu lalu harus mengatasi permasalahan ekonomi, China memang sedang mengalami problema. Ini harusnya berpengaruh terhadap dana yang diberikan kepada negara lain, Xi Jinping mengatakan tetap disamakan di tengah kondisi ekonomi yang sedang menurun," terang Johanes kepada Optika.id, Minggu, (7/4/2024). 

Baca Juga: Prabowo Minta Kader Tak Jumawa Usai Menang Pilpres 2024

Johanes berfikir, China melihat Indonesia sebagai negara besar, harus lebih dahulu dirangkul memastikan melayangkan keberlanjutan era Jokowi di era baru yang mana itu akan dilanjutkan oleh Prabowo. Hubungan Jokowi dan China selalu diangkat oleh Xi Jinping, bahwa China itu dekat dengan Indonesia. 

"Terkait dengan ini, ada yang mengatakan bahwa kementerian luar negeri RRC mengutip bahwa Prabowo apakah statement tadi tidak memperlihatkan sensitifitas dia. Apakah seperti itu, sebenarnya hubungan antara partai itu bukan hal baru, sudah ada sebelumnya. Tetapi dalam konteks seperti ini satu hal yang sensitif dan tidak diungkapkan. Bahwa ini ada kedekatan dengan hubungan Indonesia dan China. Apakah kemudian juga mau menjamin bahwa negara Indonesia berada pada bagian yang dekat," terangnya dalam Diskusi Forum Insan Cita melalui kanal YouTube.

Baca Juga: Mencuat Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak, Ada Apa Sebenarnya?

Ia melihat, China terus memantau perkembangan yang ada di Indonesia dan pihaknya terus melakukan hubungan melalui elite. Siapa yang berkuasa di suatu daerah atau negara itu yang akan dihubungi. Itu di media baik itu media massa maupun media sosial juga banyak mengungkapkan banyak kekuatan-kekuatan China. Kalau negara ya dengan Presiden Menteri, kalau di Daerah ya dengan Gubernur, Bupati. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Kemudian, dengan Prabowo sendiri kehadirannya kepada China apakah memang sedang meyakinkan RRC bahwa akan memiliki hubungan tetap. Mulus menjelang menjadi Presiden, Prabowo memang setia dan siap melanjutkan program Jokowi. Seperti yang disampaikan para Professor senior kita, Kunjungan di Jepang dan Malaysia seperti menyeimbangi dengan ke Jepang tidak terkait 100ngan pertahanan. Tetapi memang masalah investasi, Jepang pernah merasa disakiti dulu dan sebagainya. Memperlihatkan bahwa, Prabowo mencoba memperbaiki itu supaya hubungan dengan Jepang bisa kembali mulus," tegasnya. 

Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin ke Gibran: Kerja dengan Baik, Tantangan Tak Mudah!

Lebih lanjut, ditambah dukungan ke Malaysia dan bertemu dengan Perdana Menteri disana. "Ketika Prabowo menjadi menteri pertahanan, ada statement yang lebih lunak, Prabowo mengatakan kita santai saja, tahun 2023 ketika media Amerika mengatakan melihat China sebagai ancaman, ini satu hal menarik bahwa Prabowo ingin menjaga hubungan dengan China. Masalah ekonomi dan investasi, tetapi pada isu yang belum selesai akan mengganggu dan tidak mungkin hubungan itu terus berlangsung dalam kondisi tanpa problem. Terutama perspektif terhadap China," pungkasnya. 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU