Resmi, Kebaya dan Reog Ponorogo Masuk Warisan Budaya Takbenda yang Diakui UNESCO

author Wildan Nanda

- Pewarta

Kamis, 05 Des 2024 23:29 WIB

Resmi, Kebaya dan Reog Ponorogo Masuk Warisan Budaya Takbenda yang Diakui UNESCO

i

Reog Ponorogo dan Kebaya resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda yang diakui UNESCO (Thephrase.id)

Optika.id - Pada Rabu (4/12/2024), kebaya secara resmi ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO dalam Sidang ke-19 Komite Antarpemerintah untuk Warisan Budaya Takbenda di Asunción, Paraguay. Keputusan ini merupakan hasil pengajuan bersama lima negara, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia (PBI), Rahmi Hidayati, mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian ini. Menurutnya, kebaya adalah bagian dari perjalanan budaya Nusantara yang diwariskan oleh leluhur. PBI, sebagai pelopor pelestarian kebaya, selama ini telah melakukan berbagai kegiatan untuk menjaga eksistensi busana tradisional ini di semua generasi. Rahmi berharap generasi muda semakin aktif dalam menjaga keberlanjutan budaya berkebaya.

Baca Juga: Sebanyak 333 Keramik Antik dari Australia Dikembalikan ke Indonesia

Pengajuan kebaya ke UNESCO bermula pada 2017 melalui acara 1.000 Perempuan Berkebaya yang diadakan oleh PBI. Inisiatif ini diperkuat melalui Kongres Berkebaya Nasional pada April 2021, yang kemudian membentuk Tim Nasional untuk pengurusan pendaftaran ke UNESCO. Pada Maret 2023, nominasi elemen budaya kebaya resmi diajukan dengan judul Dossier Kebaya: Knowledge, Skills, Tradition, and Practice. Dokumen ini menyoroti pengetahuan, keterampilan, tradisi, serta praktik pelestarian kebaya di setiap negara.

Anggota Tim Nasional Kebaya, Indiah Marsaban, menjelaskan bahwa pelestarian kebaya tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di negara-negara serumpun. Tradisi berkebaya terus dijaga sebagai warisan budaya berkelanjutan. Dalam upaya memperkenalkan kebaya kepada generasi muda, PBI menginisiasi program seperti Kebaya Goes to School, Kebaya Goes to Campus, dan Kebaya Goes to Office. Kegiatan ini berlangsung di berbagai cabang PBI, baik di dalam maupun luar negeri, dengan tujuan mengajak masyarakat mengenakan kebaya dalam aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Desa Wisata Keris Aeng Tong-Tong Sumenep, Empu Terbanyak di Dunia

Selain melestarikan budaya, kebaya juga memberikan dampak ekonomi. Industri busana kebaya, baik skala kecil maupun besar, berpotensi berkembang pesat. Hal ini juga memberikan peluang bagi pengrajin tenun di Nusantara, karena kebaya sering dipadukan dengan kain tradisional seperti batik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Reog Ponorogo Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Baca Juga: Api Obor Porprov VII Jatim Diambil Dari Blue Fire Kawah Ijen

Sebelumnya, pada Selasa (3/12/2024), kesenian tradisional Reog Ponorogo resmi masuk dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO dengan status "Butuh Pelindungan Mendesak" (In Need of Urgent Safeguarding). Informasi ini disampaikan melalui unggahan akun Instagram Kementerian Kebudayaan (@kemenkebud) pada 4 Desember 2024. Penetapan ini diharapkan menjadi momentum untuk menjaga serta memperluas pelestarian seni Reog Ponorogo.

Selain kebaya dan Reog Ponorogo, Indonesia juga mengusulkan Kolintang sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO. Proses pengesahan untuk kolintang dijadwalkan selesai pada Jumat (6/12/2024) ini. 

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU