Indonesia Diproyeksikan Miliki PLTN di Tahun 2032

author Wildan Nanda

- Pewarta

Kamis, 17 Okt 2024 06:40 WIB

Indonesia Diproyeksikan Miliki PLTN di Tahun 2032

Optika.id - Indonesia diproyeksikan akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama pada tahun 2032, dengan kapasitas sebesar 250 megawatt (MW). Pembangkit ini diharapkan mampu menambah pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat sekaligus memperkuat transisi energi bersih di Tanah Air.

Belitung dan Kalimantan menjadi beberapa lokasi yang dipertimbangkan untuk pembangunan PLTN, karena lahan yang tersedia luas serta kebutuhan energi yang tinggi di wilayah tersebut.

Baca Juga: Peserta Pemilu 2024 Diminta Edukasi Masyarakat Soal Quick Count

Sejumlah investor dari luar negeri, termasuk dari Rusia, Amerika Serikat, dan China, menunjukkan minat untuk menanamkan modal dalam proyek PLTN ini. Keterlibatan para investor ini diharapkan tidak hanya menyediakan dana, tetapi juga memperkenalkan teknologi terbaru dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di sektor energi nuklir Indonesia.

Kehadiran berbagai negara dalam proyek ini juga menunjukkan keyakinan terhadap potensi energi nuklir di Indonesia.

Baca Juga: Bicara Keamanan Siber: Ganjar Ingin Kuatkan BSSN

Pengembangan PLTN ini merupakan bagian dari Rencana Umum Energi Nasional (KEN) yang bertujuan mempercepat diversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Pemerintah menargetkan proyek ini selesai pada tahun 2032, sebagai bagian dari upaya mencapai net zero emission pada 2060.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

PLTN ini juga diharapkan dapat membantu mencapai target bauran energi baru dan terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, serta berkontribusi signifikan terhadap penyediaan listrik nasional.

Baca Juga: Pasangan Capres Getol Soroti Isu Pangan, BRIN Beri Catatan Menohok

Dengan adanya PLTN, Indonesia akan memasuki era baru dalam penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta memperkuat komitmen terhadap mitigasi perubahan iklim secara global.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU